Untuk memastikan perkembangan aktivitas vulkanologi gunung Bromo, Kapolres Probolinggo AKBP Iwan Setyawan kembali meninjau lokasi, (5/12). Selanjutnya menggelar koordinasi dengan pihak TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru), pos pantau pusat vulkanologi mitigasi dan bencana geologi (PVMBG) di Cemoro Lawang dan jasa wisata.
Sebelumnya, polres Probolinggo telah memasang rambu peringatan bahaya pada radius 1 Km dari kawah gunung Bromo. Langkah preventif itu ditempuh kepolisian untuk menghidari korban khususnya wisatawan asing dan lokal yang mendekati puncak. Peningkatan status gunung Bromo ke level siaga kembali direspon jajaran kepolisian setempat.
Berdasarkan laporan PVMBG, gunung Bromo kembali mengeluarkan material hinggga ketinggian 1000 meter. Meski belum dikatakan mengganggu aktifitas warga, namun unsur keamanan menjadi prioritas utama bagi keselamatan di kawasan tersebut. “Adanya peningkatan ini kita ingin terus meningkatkan pola koordinasi di lapangan bersama otoritas TNBTS, PVMBG dan pelaku jasa wisata termasuk BPBD Kabupaten Probolinggo. Informasi dan data di lapangan akan kita evaluasi untuk kegiatan mitigasi kebencanaan,” kata AKBP Iwan Setyawan.
Lanjut Iwan, pihaknya ingin memastikan upaya-upaya evakuasi bila mana Bromo kembali erupsi. “Kapan erupsinya, wewenang PVMBG yang menyimpulkan tetapi faktor keselamatan manusia dan keamanan tugas kami. Pola koordinasi, mitigasi, evakuasi dan logistik harus ditata mulai sekarang,” tandasnya. (krimcom)