Kucuran Rp 10 Miliar untuk Bangun Diorama Sejarah Cirebon

Pembangunan museum diorama sejarah Cirebon  dijadwalkan 2016 mendatang. Keberadaan museum ini dipandang penting mengingat Kota Cirebon kaya akan peninggalan seni budaya maupun bernilai sejarah tinggi. Ketua Tim Perumus Stroryline pembangunan museum diorama sejarah Pemkot Cirebon, Nurdin M Noer memandang, sudah selayaknya Kota Cirebon memiliki museum. Kamis (3/12).

Hingga kini, museum yang ada di Kota Cirebon hanya museum benda-benda pusaka koleksi keraton, baik Kasepuhan maupun Kanoman. Museum diorama sejarah dijanjikan akan pula menampilkan perjalanan seni budaya Cirebon, bukan hanya sejarah, mulai pengetahuan tentang kuliner, seni pertunjukan, seni rupa, dan lainnya.

Khusus untuk sejarah yang akan ditampilkan di museum ini, rencananya terbagi dalam lima periodesasi. Dimulai dari masuknya Laksamana Cheng Ho ke Pelabuhan Cirebon pada masa awal Kerajaan atau Kesultanan Islam Cirebon. Perjalanan sejarah berlanjut pada kedatangan bangsa Eropa hingga ke masa kolonial Belanda, masa penjajahan Jepang dan kemerdekaan, sampai berakhir pada periode pasca kemerdekaan.

Terkait nama, saat ini sudah ada delapan alternatif nama museum yang diajukan tim perumus ke Pemkot Cirebon. Dari delapan alternatif nama museum yang diajukan tim perumus, nama "Lampahing Cirebon" yang berarti "Perjalanan Cirebon" memperoleh sambutan tertinggi. Sementara alternatif nama lain masing-masing Caruban Nagari, Carub Kanda, Nagari Pusering Bumi, Mande Cirebon, Memori Sejarah Cirebon, Mande Caruban Kanda, dan Mande Kanda Caruban.

Terpisah, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cirebon Atang Hasan menyatakan, Pemprov Jabar telah mengalokasikan Rp10 miliar guna pembangunan museum. "Anggaran itu baru dapat dicairkan Pemkot Cirebon pada 2016 mendatang," katanya. Di luar dana itu, dia meyakinkankan, kebutuhan anggaran lain akan diupayakan Pemkot Cirebon. Menurutnya, pembangunan museum dan diorama telah digagas sejak sekitar dua tahun lalu.(fajarnews)